F.G.Brown (Sofyanudin:2006:8) mengungkapkan bahwa tes adalah “A test
Will be difined as a symentic procedure for measuring a sample of individuals
behavior” dalam definisi diatas terdapat pengertian”symentic procedure” mengandung pengertian bahwa test yang
digunakan untuk kemajuan belajar itu disusun, dilaksanakan dan di skor sesuai
dengan aturan- aturan yang telah ditentukan. Pengertian sistematis dalam
prosedur pelaksanaan berarti mengikuti prosedur yang standard an sistematis
dalam penskoran berartai penskoran secara objektif. Measuring sample
behavior mengadung pengertian bahwa
tes itu hanya mengukur sample perilaku
B. JENIS- JENIS
TES
- Tes tertulis (writing test) yaitu tes yang dilaksanakan secara tertulis dan jawaban tertulis
- Tes Lisan (Oral test) yaitu tes yang dilaksankan secara lisan
- Tes tindakan (performance test) yaitu tes yang menghendaki orang yang dites melakukan kegiatan/ perbuatan
C. CIRI- CIRI
TES YANG BAIK
Suatu tes dapat dikatan baik apabila dapat mengungkapkan aspek hasil
belajar secara tepat dan suatu tes dikatakan baik kalau memiliki syarat- syarat
sebagai berikut:
- Tes tersebut harus memiliki validitas artinya bahwa tes tersebut harus dapat mengungkapkan aspek hasil belajar tertentu secara tepat
- Tes tersebut harus meberikan gamabaran yang tetap dan konsisten (realibilitas) tentang kemampuan yang dimiliki seorang siswa.
- Tes tersebut harus mudah digunakan (useble)
- Bahwa tes tersebut telah memiliki norma kriteria tertentu sebagai dasar menafsirkan data
D. BENTUK-
BENTUK TES
1. Bentuk Tes
Uraian (Essay)
Bentuk
tes uraian (essay test) adalah suatu bentuk tes yang memberkan
kesempatan yang seluas- luasnya kepada peserta tes untuk mengemukakan pendapat
dan menganalisa soal tes.
a. Variasi Tes
Uraian
Bentuk
ini memiliki variasi sebagai berikut:
1) Variasi Uraian
Bebas (free essay)
Item
uraian bebas ini disebut juga bentuk subjektif, karena jawaban biasanya
merupakan tafsiran yang bersifat subjektif dari peserta tes. Dalam item variasi
bentuk uraian bebas responden diberi kebebasan yang seluas-luasnya untuk menyatakan pendapatnya terhadap masalah
yang harus dijawab.
Contoh
: Coba Anda jelaskan manfaat air dalam
kehidupan ?
2)
Variasi
Uraian terbatas (Restriced Essay)
Bentuk variasi item tes
ini telah membatasi kebebasan responden dalam menjawab dan menafsirkan masalah
yang terkandung dalam soal tes.
Contoh soal: sebutkan
gejala- gejala penyakit penyakit malaria
!
b. Syarat-
syarat item Tes Essay
Syarat- syarat yang
harus diperhatikan dalam penyusunan soal essay sebagai berikut:
1) Rumusan item
harus memberikan gamabran yang jelas sehingga dapat dipahami dan dikerjakan
oleh peserta didik
2) Penyusunan item
tes hendaknya mencakup setiap aspek materi yang terdapat dalam silabus dengan
artian bahwa item tes mewakili sleuruh topic bahasan
3) Hendaknya
memperhatikan tingkat kesukaran tes dengan tingkat perbandingan : soal mudah
30%, sedang 50% dan sukar 20%
c. Keunggulan tes essay
1) Member
kesempatan kepada testee untuk mengorganisisr dan merumuskan sendiri jawaban-
jawabannya
2) Penyusunan item
lebih mudah
3) Hemat waktu
dalam penyusunan item tes
4) Respon tidak
dapat menebak- nebak jawaban
5) Menuntut
responen
d. Kelamahan
tes essay
1) Item sering
bersifat kabur, sukar dipastikan segi- segi manakah yang dipentingkan
2) Kadang- kadang penulisan item terlampu luas
3) Tes essay kurang representative
4) Sering terjadi perbedaan pendapat antara korektor dalam pemberian skor terhadap soal tes,
2) Kadang- kadang penulisan item terlampu luas
3) Tes essay kurang representative
4) Sering terjadi perbedaan pendapat antara korektor dalam pemberian skor terhadap soal tes,
sehingga peserta didik menjadi korban
Sumber : Sopyanudin, A. (2006) Evaluasi Pengajaran. Purwakarta: UPI
No comments:
Post a Comment