Model cooperative learning mempunyai banyak sekali
variasi. Salah satu di antaranya adalah model cooperative tipe TGT (Teams Games Tournaments).
Menurut Slavin (2009:163) secara umum
TGT sama saja dengan STAD kecuali satu hal, TGT menggunakan tournement akademik
dan menggunakan kuis- kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa
berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik
sebelumnya setera seperti mereka.
Menurut Saco (Suhadi, 2008) dalam
TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru
dalam bentuk game berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan
dengan kelompok (identitas kelompok mereka).
TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok
belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan,
jenis kelamin dan suku atau ras yang
berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing
– masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok.
Tugas yang diberikan dikerjakan bersama – sama dengan anggota
kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas
yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk
memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut
kepada guru.
Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota
kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan
akademik. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam
meja – meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang
yang merupakan wakil dari kelompoknya masing – masing. Dalam setiap meja
permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang
sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi
kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta
diusahakan agar setara. Hal ini dapat ditentukan dengan melihat nilai yang
mereka peroleh pada saat pre-test. Skor yang diperoleh setiap
peserta dalam permainan akademik dicatat pada lembar pencatat skor. Skor
kelompok diperoleh dengan menjumlahkan skor – skor yang diperoleh anggota suatu
kelompok, kemudian dibagi banyaknya anggota kelompok tersebut. Skor kelompok
ini digunakan untuk memberikan penghargaan tim berupa sertifikat dengan
mencantumkan predikat tertentu.
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri –
ciri sebagai berikut.
a) Siswa Bekerja Dalam Kelompok –
Kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok belajar
yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan
suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok,
diharapkan dapat memotifasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang
berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi
pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa
bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.
b) Games Tournaments
Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing –
masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui
apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan –
pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan
dalam kegiatan kelompok.
c) Penghargaan
Kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan
penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih
rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh
oleh masing – masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh
kelompok tersebut.
Sumber :
Astuti,F.(tt). Model Pembelajaran
Cooperative Learning Tipe Team Game Tournament (TGT). [Online] tersedia di
http://www.slideshare.net/ufietfstarry/team-game-tournament [20 Mei 2012]
Lie, A. (2008). Cooperative Learning Mempraktikkan
Cooperative Learning di Ruang- ruang Kelas. Jakarta : Grasindo
Slavin, R.
(2009). Cooperative Learning ; theory,
research and practice. Tarjamah oleh Lita Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Tarjamah oleh Lita.
Bandung: Nusa Media
__________
(1975). Teams Games Tournaments:A Student
Team Approach to Teaching Adolescents with Spesial Emotion and Behavioral Needs
.Baltimore : Jhon Hopkins University. Diperoleh dari The ERIC database
(ED123825)
Suprijono, A.
(2009). Cooperative Learning Teori &
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Susilofy (2010).Model Pembelajaran Kooperatif. [Online]
tersedia di http;//susilofy.wordpress.com/2010/09/28/model-pembelajaran-kooperatif/
[13 Mei 2010]
Suhadi.(2010).Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
(Teams Games Tournaments).[Online] tersedia di http://suhadinet.wordpress.com/2008/03/28/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt-teams-games-tournaments/#more-17
[13 Mei 2010]
No comments:
Post a Comment