Cooperative
learning merupakan
aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisasi oleh satu prinsip bahwa
pembelajran harus didasarkan pada perubahan
informasi secara sosial diantara kelompok- kelompok pembelajaran yang
didalamnya setiap pelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan
didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota- anggota yang lain (Roger, dkk dalam Huda, 2011: 29)
Artz dan Newman (Huda, 2011: 32) mendefinisikan
pembelajaran cooperative sebagai ‘small
group of learner working together as team to solve a problem, complete a task,
or accomplish a common goal’ (kelompok kecil pembelajaran/ siswa yang
bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah
tugas atau mencapai suatu tujuan bersama)
Nurhadi, dkk. (dalam
susilofy, 2010) mendefinisikan bahwa ‘pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih
asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan permusuhan’.
Unsur dasar Cooperative
Learning adalah suatu sistem yang di
dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Adapun berbagai elemen
dalam cooperative learning adalah
adanya: (a) saling ketergantungan positif, (b) interaksi tatap muka; (c)
akuntabilitas individual, dan (d) keterampilan untuk menjalin hubungan antar
pribadi atau keterampilan sosial yang secara sengaja diajarkan (Abdurrahman dan
Bintoro dalam Susilofy, 2010)
a. Saling
ketergantungan positif
Dalam Cooperative Learning, guru
menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan.
Hubungan yang saling membutuhan inilah yang dimaksud dengan saling memberikan
hasil ntuk meraih hasil belajar yang optimal. Saling ketergantungan tersebut dapat
dicapai melalui: (1) saling
ketergantungan pencapaian tujuan, (2) saling ketergantungan dalam menyelesaikan
tugas, (3) saling ketergantungan bahan atau sumber, (4) saling ketergantungan
peran, dan (5) saling ketergantungan hadiah.
b.
Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para
siswa dalam kelompok dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan
dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesama siswa. Interaksi
semacam itu memungkinkan para siswa dapat saling menjadi sumber belajar
sehingga sumber belajar lebih bervariasi. Interaksi semacam itu sangat penting
karena ada siswa yang merasa lebih mudah belajar dari sesamanya.
c. Akuntabilitas
individual
Cooperative
Learning menampilkan wujudnya dalam
belajar kelompok. Meskipun demikian, penilaian ditujukan untuk mengetahui
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran secara individual. Hasil penilaian
secara individual tersebut selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok
agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerluan
bantuan dan siapa anggota kelompok yang dapat memberikan bantuan. Nilai
kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, dan karena
itu tiap anggota kelompok harus memberikan urunan demi kemajuan kelompok. Penilaian
kelompok secara individual inilah yang dimaksudkan dengan akuntabilitas
individual.
d. Keterampilan
menjalin hubungan antar pribadi
Dalam
cooperative learning keterampilan
sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan
bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi
orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin
hubungan antar pribadi (interpersonal relationship) tidak hanya
diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin
hubungan antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga
dari sesama siswa.
Lie, A. (2008). Cooperative Learning Mempraktikkan
Cooperative Learning di Ruang- ruang Kelas. Jakarta : Grasindo
Slavin, R.
(2009). Cooperative Learning ; theory,
research and practice. Tarjamah oleh Lita Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Tarjamah oleh Lita.
Bandung: Nusa Media
__________
(1975). Teams Games Tournaments:A Student
Team Approach to Teaching Adolescents with Spesial Emotion and Behavioral Needs
.Baltimore : Jhon Hopkins University. Diperoleh dari The ERIC database
(ED123825)
Suprijono, A.
(2009). Cooperative Learning Teori &
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Susilofy (2010).Model Pembelajaran Kooperatif. [Online]
tersedia di http;//susilofy.wordpress.com/2010/09/28/model-pembelajaran-kooperatif/
[13 Mei 2010]
No comments:
Post a Comment