Thursday 11 April 2013

PENDEKATAN MASALAH MATEMATIKA SD

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menghadapi permasalahan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut biasanya kita bertanya kepada diri sendiri dengan sejumlah pertanyaan yang dibantu dengan informasi yang ada.
Problem atau masalah menurut Hayes adalah suatu kesenjangan (gap) antara di mana Anda berada sekarang dengan tujuan yang Anda inginkan, sedangkan Anda tidak tahu proses apa yang akan dikerjakan.
Menurut Hudoyo suatu pertanyaan merupakan suatu permasalahan bila pertanyaan itu tidak bisa dijawab dengan prosedur rutin, sedangkan pemecahan masalah adalah proses penerimaan tantangan dan kerja keras untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Selanjutnya Hudoyo mengemukakan bahwa penyelesaian masalah dapat diartikan sebagai penggunaan matematika baik untuk matematika itu sendiri maupun aplikasi matematika dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan yang lain secara kreatif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang belum kita ketahui penyelesaiannya ataupun masalah-masalah yang belum kita kenal. (Suwangsih,2012:127)
Marzano (Suwangsih, 2007: 32) menjelaskan bahwa pemecahan masalah dapat diartikan sebagai penggunaan matematika baik untuk matematika itu sendiri maupun aplikasi matematika maupun aplikasi matematika dalam kehidupan sehari hari dan ilmu pengetahuan yang lain secara kreatif untuk menyelesaikan masalah masalah yang belum kita ketahui penyelesainnya ataupun masalah- masalah yang belum kita kenal.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa walaupun pemecahan masalah dapat didefinisikan secara berbeda oleh orang yang berbeda dalam saat yang sama atau oleh orang yang sama pada saat yang berbeda, akan tetapi pada hakekatnya semua sepakat bahwa pemecahan masalah mengandung pengertian sebagai proses berpikir tingkat tinggi dan mempunyai peranan yang penting dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu dalam pengelolaannya diperlukan perencanaan pembelajaran yang matang dan perubahan pola pikir pada diri guru itu sendiri.
Dalam perencanaan, guru harus merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga mampu merancang berpikir dan mendorong siswa menggunakan pikirannya secara sadar untuk memecahkan masalah.
Polya (dalam Suwangsih, 2012: 128) secara rinci menguraikan empat langkah penyelesaian pemecahan masalah matematika disertai ilustrasi masalah, pertanyaan yang membimbing pemahaman tiap langkah, dan cara-cara penyelesaiannya. Keempat langkah tersebut adalah : 1) pemahaman masalah, 2) membuat rencana penyelesaian, 3) mengerjakan rencana, dan 4) peninjauan kembali hasil perhitungan.
Selanjutnya Polya memberikan empat petunjuk kepada guru agar dapat menumbuhkan perilaku siswa sebagai seorang yang mampu memecahkan masalah, yaitu :
1. Yakinkan bahwa siswa memahami permasalahan, sebab jika siswa tidak memahaminya maka minatnya akan hilang.
2. Bantulah siswa mengumpulkan bahan sebagai landasan berfikir untuk membuat rencana.Dalam hal ini guru hendaknya mengarahkan siswa untuk mengidentifikasi seluruh syarat yang diketahui untuk membangun informasi sebanyak-banyaknya.
3.  Menciptakan iklim kondusif dalam pemecahan masalah.
4. Setelah siswa mencapai solusi, beri semangat kepada siswa untuk merefleksikan masalah dan cara penyelesaiannya. (Suwangsih, 2012:129)

Suydam yang dikutip oleh Klurik dan Reys (Sumarmo, 1994:14 dalam Suwangsih, 2012:129) merangkum karakteristik kemampuan seorang problem solver yang baik sebagai berikut :
1. Mampu memahami konsep dan istilah matematika.
2. Mampu mengetahui keserupaan, perbedaan, dan analogy.
3. Mampu mengidentifikasi unsur yang kritis dan memilih prosedur dan data yang benar.
4. Mampu mengetahui data yang tidak relevan.
5. Mampu mengestimasi dan menganalisis.
6. Mampu memvisualisasi (menggambarkan) dan menginterpretasikan fakta kuantitatif dan hubungan.
7. Mampu menggeneralisasikan berdasarkan beberapa contoh.
8. Mampu menukar, mengganti metoda / cara dengan cepat.
9. Memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang kuat disertai hubungan baik dengan sesama siswa.

Langkah- langkah untuk menerapkan pendekatan pemecahan masalah di jelaskan oleh Polya  (Suwangsih,2012:130) bahwa  pemecahan suatu masalah terdapat empat langkah yang harus dilakukan yaitu:
1.  Memahami masalah,
2. Merencanakan pemecahannya,
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana langkah kedua, dan
4. Memeriksa kembali hasil yang diperoleh (looking back).

SUMBER : 
Suwangsih, E. (2007).”Penerapan Pemecahan Masalah Matematika di SD Melalui Pembelajaran Kooperatif “.Metode DIDAKTIK Jurnal pendidikan ke-SD-an.2,(1),31-48.
Suwangsih, E. (2012).Model Pembelajaran Matematika.“.[Online] tersedia di http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/DUAL-MODES/MODEL_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/ [3 Januari 2012]


No comments: